Lembaga Riset dan Debat Sukses Menggelar Kompetisi Debat Ganendra Law Fair 2025




Lembaga Riset dan Debat (LRD) UIN Walisongo Semarang sukses menggelar kompetisi debat tahunan Ganendra Law Fair 2025, dengan mengusung tema “Generasi Muda sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional yang Berkelanjutan dan Berkeadilan Sosial,” kegiatan ini berlangsung di Ruang Theater ISDB Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Gedung Prof. Qodri Azizi, UIN Walisongo Semarang, pada Sabtu (18/10/2025).

Pembina Lembaga Riset dan Debat (LRD), Novita Dewi Masyitoh, menekankan bahwa kompetisi ini bertujuan untuk menggali bakat serta melahirkan calon-calon debater handal di lingkungan UIN Walisongo Semarang yang diharapkan mampu berprestasi dan mengharumkan nama almamater.

“Berdebat bukan tentang siapa yang paling keras, maka ia menang. Berdebat adalah berargumentasi dengan etika, data, fakta, dan teori. Selain itu, jika mahasiswa mengikuti perkembangan peristiwa dan kebijakan yang digagas pemerintah, maka isu-isu itulah yang muncul dalam mosi perdebatan,” ujarnya dalam sambutan.

Sering kali di media sosial maupun televisi terlihat perdebatan yang disertai teriakan dan emosi. Padahal, esensi berdebat bukan pada siapa yang berbicara paling keras, melainkan pada kemampuan menyampaikan argumentasi berdasarkan etika, data, fakta, dan teori. Adapun isu-isu yang diangkat dalam mosi perdebatan di antaranya adalah Percepatan Infrastruktur Mengorbankan Kelestarian Lingkungan dan Hak Masyarakat serta Upaya Represif dalam Penanganan Demonstrasi Massa sebagai Pelanggaran HAM.

Lebih lanjut, Direktur Eksekutif LRD sekaligus Penanggung Jawab Ganendra Law Fair 2025, Putri Wulan Ramadhiani, menegaskan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya kompetisi debat ini hanya diperuntukkan bagi dua fakultas, yaitu Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Namun, pada tahun ini Ganendra Law Fair dibuka untuk seluruh fakultas di lingkungan UIN Walisongo Semarang.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Ganendra Law Fair 2025, Ulumul Akhwal, menyampaikan bahwa pendaftaran peserta ditutup lebih awal karena kuota telah terpenuhi, yaitu sebanyak 16 tim. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme mahasiswa dari berbagai fakultas yang berlomba-lomba untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Enam belas tim yang telah terdaftar bertanding pada babak penyisihan. Para peserta berasal dari beragam jurusan, di antaranya Psikologi, Pendidikan Agama Islam (PAI), Ilmu Falak (IF), Hukum Pidana Islam (HPI), Ilmu Hukum (IH), Hukum Keluarga Islam (HKI), dan Hukum Ekonomi Syariah (HES). Dari babak penyisihan, empat tim terbaik melaju ke babak semifinal, dan dua tim terbaik bertanding sengit dalam babak Grand Final untuk memperebutkan juara pertama.

Pada sesi Awarding, Juara 1 diraih oleh Tim Sutan Sjahrir dari jurusan Ilmu Hukum (IH), Juara 2 oleh Tim Cut Nyak Dien dari jurusan Hukum Pidana Islam (HPI), Juara 3 oleh Tim Cut Meutia dari jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI), Juara Harapan 1 oleh Tim Tan Malaka dari jurusan Hukum Pidana Islam (HPI), dan Best Speaker diraih oleh Ratna Nimas Ayu dari jurusan Ilmu Hukum.

Kegiatan Ganendra Law Fair 2025 berjalan dengan lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari peserta maupun penonton. Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang adu argumentasi, tetapi juga sarana pengembangan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan komunikatif bagi mahasiswa lintas fakultas di lingkungan UIN Walisongo Semarang.

Melalui kegiatan ini, diharapkan Lembaga Riset dan Debat (LRD) UIN Walisongo Semarang dapat terus menjadi wadah pengembangan potensi mahasiswa di bidang riset dan debat, sekaligus mencetak generasi muda yang berintegritas, berwawasan luas, serta berkomitmen terhadap nilai-nilai keadilan sosial dan keberlanjutan kebijakan nasional. (D)

Previous Post